Senin, 12 September 2011

Asal-usul Kue kastangel dan nastar

nastar hangat
Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk berpuasa/bersaum di bulan suci ramadhan. Sejak subuh sampai beerkumandang adzan magrib kita berlatih untuk menahan hawa nafsu kita. Dan kita berpuasa selama 30 hari dan pada 1 syawal kita merayakan hari kemenangan kita. Hari yang telah kita nantikan selama 30 hari yaitu Hari Raya idul fitri. Untuk menyambut Idul Fitri kita biasanya membuat kue tradisional sampai kue modern, untuk dimakan sendiri atau menyuguhi tamu lebaran.
Di antara hidangan kue-kue itu ada dua macam kue kering yang sepertinya tak pernah absen yaitu kastengel dan nastar. Entah kapan kue-kue kering ini muncul pertama kali tapi sejak saya kecil, kue-kue kering ini selalu tersedia. Bahkan saya yakin kue-kue tersebut sudah ada jauh sebelumnya. Zaman voor de oorlog alias Tempo Doeloe.
Kastengel adalah sejenis kue kering yang dipanggang di oven. Bentuknya sebesar jari kita dengan panjang sekitar 5 centimeter. Adonannya mirip dengan adonan nastar. Bedanya, adonan kastengel menggunakan keju dan akan lebih enak jika kita menggunakan keju (tua/keju ayam) dari Belanda. Kalau bisa keju Edam atau Gouda yang tua dan berbentuk seperti bola bowling dengan lapisan lilin merah. Rasanya, pahit-pahit gurih dan sulit dijelaskanlah. Sedangkan nastar menggunakan nanas sebagai isinya.
Tahun lalu, seminggu sebelum Lebaran, kami sekeluarga masih sibuk membuat dua jenis kue kering ini. Agar gurih kami menggunakan keju tua atau keju ayam atau keju Belanda, itu pun hanya beberapa bongkah kecil saja karena keju tua itu cukup mahal dibandingkan dengan keju biasa. Nah terkadang terlintas untuk membeli saja di took ketimbang capek-capek membuat. Tetapi rasa dan sensasinya tidak akan terasa.
Apakah brothers tau asal usul dari kue kastengel? Karena jika kita telusuri asal- usul namanya akan kita temukan: kata kaas dan stengels yang berasal dari bahasa Belanda. Kaas berarti keju dan stengels berarti batangan. Oleh karena itu disebut kaasstengels atau batangan keju dan sekarang dikenal dengan kastengel.
Di Belanda, kue kaasstengels ini tidak sependek di Negara tercinta Republik Indonesia tapi panjangnya mirip mistar, sekitar 30 centimeter. Kue ini sangat digemari anak-anak karena rasanya yang gurih. Misalnya anak tetangga dan juga saudara-saudara saya, mereka selalu mengincar kastengel buatan ibu saya.
Kalau kita iseng menelusuri sejarah kuliner Indonesia, mungkin resep kue ini dibawa oleh nyonya-nyonya Belanda di masa kolonial Hindia Belanda. Begitu masuk ke sini, lantaran oven yang ada tidak terlalu besar, maka kue dipotong kecil-kecil. Beradaptasi dengan peralatan di sini.
gb. nastar
Begitupula dengan nastar yang ternyata juga berasal dari bahasa Belanda ananas dan taart.  Ananas berarti nanas dan tart  berarti kue tar. Jika digabung akan menjadi ananastaart, tar nanas. Tetapi kue tar nanas ini lebih mirip kue pai. Untuk kue nastar ini mungkin sudah diadaptasi dengan buah-buahan lokal di sini karena di Belanda nanas tidak tumbuh. Mungkin saja para nyonya Belanda mengadaptasi dari pai apel atau cherry di sana.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan semangat kita untuk membuat kue nastar dan kastengel tahun depan. Hahaha kan bisa di jual juga ahahaha.

Sumber:  achmadsunjayadi.wordpress.com/2007/10/18/kastengel/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes